Peduli Terhadap Minat Baca Anak-Anak, Bripka Thomas Radiena Dirikan Rumah Baca Batu Piak.
Humas Polresta Kupang Kota
Nop 13, 2019 08:05
1591
Tribratanewskupangkota.com,- Namanya Thomas Radiena,SH, Pria yang kini berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) ini sudah tak asing lagi di kalangan warga Kecamatan Kelapa Lima, khususnya di wilayah Kelurahan Kelapa Lima,Kota Kupang
Bripka Thomas Radiena, SH, yang keseharian bertugas sebagai anggota Provost Polres Kupang Kota memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan generasi muda di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sebagai Abdi negara, ia memiliki misi mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan meningkatkan minat baca sejak dini.
Bripka Thomas Radiena, SH, membangun Rumah Baca yang diberi nama rumah baca Batu Piak di RT 2/RW 1 Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima sejak tahun 2018.
Aneka macam buku bacaan dihadirkan. Menariknya, bukan hanya anak-anak saja yang memadati rumah baca tersebut, melainkan para orang tua yang didominasi profesi sebagai nelayan juga memanfaatkan rumah baca tersebut untuk membaca buku-buku.
"Saya melihat banyak anak-anak usia Sekolah Dasar ditambah banyak juga yang putus sekolah disekitar saya, sehingga saya bersama istri saya Pdt. Ratna Radiena yang juga sebagai Pendeta Jemaat GMIT Elim Bolok sepakat untuk membuka rumah baca," ujarnya saat ditemui,Senin (11/11/2019).
Buku-buku yang dihadirkan adalah buku yang ada dirumah. Seiring berjalannya waktu, ia memberanikan diri membuat proposal ke Kementerian Pendidikan RI dan direspon dengan baik sehingga Rumah Baca Batu Piak mendapatkan bantuan buku-buku.
Tingkat kesibukan kerja yang begitu tinggi sebagai anggota Polri tak sedikit pun mengurungkan niat untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Jebolan Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ini mengaku dengan adanya rumah baca Batu Piak ini anak-anak sangat antusias.
Agar anak-anak betah dirumah baca juga disiapkan Wifi gratis, sehingga anak-anak juga dapat mengerjakan tugas sekolah di rumah baca.
Rumah Baca Batu Piak memiliki misi membangkitkan dan meningkatkan minat baca anak-anak sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjadi wadah kegiatan belajar masyarakat teristimewa anak usia sekolah serta membrantas buta aksara sehingga tidak menjadi buta aksara kembali.
Selain itu juga turut melaksanakan Program Pemerintah dengan menitik beratkan pada pemberantasan kemiskinan salah satunya melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang adalah poin pertama dari 7 program pengentasan kemiskinan yang digagas Presiden Joko Widodo.
Bertolak dari dasar pemikiran tersebut,maka ia dan istri merasa terdorong dan peduli terhadap pengembangan dunia pendidikan khusunya nonformal dengan sebuah harapan besar bahwa jika generasi muda Indonesia menjadi generasi yang pintar maka dengan sendirinya akan merubah dirinya menjadi generasi yang berdaya saing dan memilik SDM yang mumpuni untuk berkiprah didunia kerja maka dengan sendirinya akan menurunkan angka kemiskinan dan juga Kriminalitas," ulasannya.
Misi Rumah Baca batu piak juga sebagai media pengembangan budaya baca masyarakat demi tercapainya masyarakat berbudaya baca yang berpengalaman, kritis, beradab, maju dan mandiri yang dapat dicapai oleh masyarakat itu sendiri.
Titik poinnya yaitu menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca. Memperkaya pengalaman belajar bagi warga khusunya anak sekolah SD hingga SMA. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri, membantu pengembangan kecakapan membaca. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Membantu kelancaran penyelesaian tugas sekolah/PR.
Rumah Baca Batu Piak yang ada ditengah tengah masyarakat RT 2/RW1 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang adalah bertujuan menumbuhkan minat baca dan kecintaan membaca untuk memperkaya pengalaman belajar bagi warga dan teristimewa anak usia sekolah dan menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi serta Jauh dari tindakan kriminalitas.
Sepulang dari tugas piket dikantor, Bripka Thomas selalu meluangkan waktu mendampingi pengunjung rumah baca nya terutama anak-anak untuk sekedar bertukar pikiran dan bercerita demgan anak-anak.
"Ada sukacita tersendiri manakala kita bisa berinteraksi dengan pengunjung rumah baca," ujar mantan anggota Bayanmas SPKT Polres Kupang kota ini.
Ia berharap masyarakat Kota Kupang memanfaatkan sarana yang ada di rumah baca nya sambil ia melakukan pembenahan sesuai perkembangan yang ada.
Aneka macam buku bacaan dihadirkan. Menariknya, bukan hanya anak-anak saja yang memadati rumah baca tersebut, melainkan para orang tua yang didominasi profesi sebagai nelayan juga memanfaatkan rumah baca tersebut untuk membaca buku-buku.
"Saya melihat banyak anak-anak usia Sekolah Dasar ditambah banyak juga yang putus sekolah disekitar saya, sehingga saya bersama istri saya Pdt. Ratna Radiena yang juga sebagai Pendeta Jemaat GMIT Elim Bolok sepakat untuk membuka rumah baca," ujarnya saat ditemui,Senin (11/11/2019).
Buku-buku yang dihadirkan adalah buku yang ada dirumah. Seiring berjalannya waktu, ia memberanikan diri membuat proposal ke Kementerian Pendidikan RI dan direspon dengan baik sehingga Rumah Baca Batu Piak mendapatkan bantuan buku-buku.
Tingkat kesibukan kerja yang begitu tinggi sebagai anggota Polri tak sedikit pun mengurungkan niat untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Jebolan Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ini mengaku dengan adanya rumah baca Batu Piak ini anak-anak sangat antusias.
Agar anak-anak betah dirumah baca juga disiapkan Wifi gratis, sehingga anak-anak juga dapat mengerjakan tugas sekolah di rumah baca.
Rumah Baca Batu Piak memiliki misi membangkitkan dan meningkatkan minat baca anak-anak sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjadi wadah kegiatan belajar masyarakat teristimewa anak usia sekolah serta membrantas buta aksara sehingga tidak menjadi buta aksara kembali.
Selain itu juga turut melaksanakan Program Pemerintah dengan menitik beratkan pada pemberantasan kemiskinan salah satunya melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang adalah poin pertama dari 7 program pengentasan kemiskinan yang digagas Presiden Joko Widodo.
Bertolak dari dasar pemikiran tersebut,maka ia dan istri merasa terdorong dan peduli terhadap pengembangan dunia pendidikan khusunya nonformal dengan sebuah harapan besar bahwa jika generasi muda Indonesia menjadi generasi yang pintar maka dengan sendirinya akan merubah dirinya menjadi generasi yang berdaya saing dan memilik SDM yang mumpuni untuk berkiprah didunia kerja maka dengan sendirinya akan menurunkan angka kemiskinan dan juga Kriminalitas," ulasannya.
Misi Rumah Baca batu piak juga sebagai media pengembangan budaya baca masyarakat demi tercapainya masyarakat berbudaya baca yang berpengalaman, kritis, beradab, maju dan mandiri yang dapat dicapai oleh masyarakat itu sendiri.
Titik poinnya yaitu menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca. Memperkaya pengalaman belajar bagi warga khusunya anak sekolah SD hingga SMA. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri, membantu pengembangan kecakapan membaca. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Membantu kelancaran penyelesaian tugas sekolah/PR.
Rumah Baca Batu Piak yang ada ditengah tengah masyarakat RT 2/RW1 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang adalah bertujuan menumbuhkan minat baca dan kecintaan membaca untuk memperkaya pengalaman belajar bagi warga dan teristimewa anak usia sekolah dan menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi serta Jauh dari tindakan kriminalitas.
Sepulang dari tugas piket dikantor, Bripka Thomas selalu meluangkan waktu mendampingi pengunjung rumah baca nya terutama anak-anak untuk sekedar bertukar pikiran dan bercerita demgan anak-anak.
"Ada sukacita tersendiri manakala kita bisa berinteraksi dengan pengunjung rumah baca," ujar mantan anggota Bayanmas SPKT Polres Kupang kota ini.
Ia berharap masyarakat Kota Kupang memanfaatkan sarana yang ada di rumah baca nya sambil ia melakukan pembenahan sesuai perkembangan yang ada.
