Kapolsek Maulafa Lepas 29 Siswa SPN Polda NTT Usai Latja di Polsek Maulafa: Tetap Semangat dan Disiplin.

Kapolsek Maulafa Lepas 29 Siswa SPN Polda NTT Usai Latja di Polsek Maulafa: Tetap Semangat dan Disiplin.

Tribratanewskupangkota.com — Sebanyak 29 orang siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda NTT secara resmi dilepas setelah menyelesaikan rangkaian Latihan Kerja (Latja) di Polsek Maulafa, Polresta Kupang Kota. Apel pelepasan dipimpin langsung oleh Kapolsek Maulafa, AKP Fery Nur Alamsyah, S.H, pada (Jumat, 7/11/2025) sore, di Lapangan Apel Polsek Maulafa.

 

Kegiatan Latja ini telah berlangsung sejak 3 November 2025 lalu. Usai apel, para siswa melanjutkan dengan kegiatan Live In atau tinggal bersama masyarakat selama satu hari penuh di rumah-rumah warga. Secara keseluruhan, seluruh rangkaian Latja dan Live In siswa SPN Polda NTT di Polsek Maulafa ini, dijadwalkan berakhir pada (Sabtu, 8/11/2025) lalu.

 

Dalam arahannya, Kapolsek Maulafa AKP Fery Nur Alamsyah menyampaikan apresiasi kepada para siswa atas semangat dan disiplin selama mengikuti latihan kerja di Polsek Maulafa. Ia berpesan agar pengalaman yang diperoleh selama kegiatan Latja dan Live In, para siswa dapat mengambil hal-hal positif yang mereka peroleh, baik dari para senior selama berada di Polsek Maulafa, maupun dari interaksi langsung dengan masyarakat menjadi bekal berharga dalam menempuh pendidikan, hingga kelak dilantik menjadi anggota Polri yang profesional dan berintegritas.

 

“Ambil hal-hal positif dari para senior saat berada di Polsek maupun dari masyarakat selama kegiatan Live In. Bila ada hal yang kurang baik, jadikan sebagai pelajaran dan jangan diikuti,” tegas Kapolsek pada pesannya kepada para siswa Latja.

 

Kapolsek juga menyampaikan selamat dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi para siswa. Dia berharap para siswa dapat melanjutkan pendidikan dengan lancar hingga tamat dan dilantik menjadi anggota Polri yang baik dan profesional.

 

“Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, hindari segala bentuk pelanggaran sekecil apapun, dan jauhi hal-hal yang bersifat kontra produktif. Perilaku semacam itu tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga dapat berdampak buruk bagi institusi Kepolisian secara keseluruhan,” tandas AKP Fery.

 

Kegiatan Latja dan Live In ini merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan untuk memberikan pengalaman langsung kepada calon bintara Polri tentang seluk-beluk tugas kepolisian di tingkat paling dasar, serta membangun kedekatan dengan masyarakat yang akan mereka layani. (DL)