Kapolresta Kupang Kota Ikuti Upacara Hari Bhayangkara ke-77.
Tribratanewskupangkota.com - Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H, mengikuti Upacara Hari Bhayangkara ke-77, yang dipimpin oleh Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum, selaku inspektur upacara. Upacara dilaksanakan di Alun-Alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Alamat Jalan El Tari Kelurahan Oebobo Kota Kupang, Sabtu (1/7/2023) pagi tadi.
Selain Kapolresta Kupang Kota, hadir dalam upacara tersebut, diantaranya Danrem 161 WS/Kupang, Danlanud El Tari Kupang, Danlantamal VII/Kupang, Forkopimda Provinsi NTT, Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi NTT, Irwasda Polda NTT Kombes Pol. Zulkifli, S.S.T.M.K, Pejabat Utama di lingkungan Polda NTT, Penjabat Wali Kota Kupang, Dandim 1605/Kupang, Ketua Bhayangkari Daerah NTT beserta pengurus dan Ketua Bhayangkari Cabang Kota Kupang Kota.
Upacara Hari Bhayangkara dimulai, Kapolda NTT memasuki lapangan upacara, penghormatan pasukan yang dipimpin oleh Wakil Direktur Intelkam Polda NTT AKBP Agustinus Christmas Tri Suryanto, S.I.K, selaku komandan upacara, pemeriksaan pasukan oleh Kapolda NTT, Pataka Polda NTT memasuki lapangan upacara dan dilanjutkan dengan penghormatan, mengheningkan cipta dan pengucapan Tri Brata.
Selanjutnya, penganugerahan dan penyematan tanda kehormatan Bhayangkara Nararia, amanat Kapolda NTT dan diakhiri dengan Tarian Ja'i (Tarian adat asal Kabupaten Ngada) oleh seluruh pasukan, dan diikuti Kapolda NTT serta seluruh pejabat yang hadir.
Dalam amanatnya, Kapolda NTT mengatakan bahwa pelayanan adalah inti dari tugas Polri. Ke depan tantangan tugas semakin berat, khususnya terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), yang mempunyai tantangan sendiri, dan harus kita hadapi. "Saya minta bantuan TNI, Basarnas, Angkasa Pura dan Pelindo, untuk sama-sama kita bekerja sama dalam memerangi TPPO ini, dengan memantau saat keberangkatan di bandara atau pelabuhan, karena TPPO merupakan sebuah kejahatan kemanusiaan, sehingga harus kita laksanakan dengan sungguh-sungguh dan komitmen dalam memberantasnya", ujarnya.
Tambah Kapolda NTT, tahapan Pemilu Tahun 2024 sudah di mulai, dan dibutuhkan semangat kerja keras dan kerjasama untuk menyukseskan tahapan pemilu, sehingga dapat berjalan aman dan lancar. "Dalam tahapan Pemilu akan terjadi berbagai macam pelanggaran hukum di dunia maya, seperti hate speech atau ujaran kebencian yang bisa memecah belah persatuan. Dibutuhkan kesehatan fisik yang prima dan keterampilan yang di dukung dengan peralatan yang memadai dalam memeranginya", sambung Jenderal Polisi dengan pangkat bintang dua di pundak tersebut.
Dalam sesi wawancara oleh beberapa media setelah selesai upacara, Kapolda NTT kembali menekankan kerjasama dan komitmen dalam memerangi TPPO oleh semua pihak terkait, yang dapat dimulai dari tingkat desa, dimana saat di rekrut, ditampung, hingga proses pemberangkatan tenaga kerja tersebut.
"Saya himbau masyarakat NTT untuk tidak cepat percaya akan orang yang datang dengan janji, dan bujuk rayu untuk menjadi pekerja di luar negeri, namun dengan cara ilegal. Apabila ingin bekerja ke luar negeri, hendaknya dilatih sebelumnya di balai latihan kerja dan melalui semua prosedur perizinan yang berlaku secara sah dan legal", pungkas Kapolda NTT.