Kapolsek Maulafa Hadiri Jumat Curhat Polda NTT di Sikumana, Ajak Partisipasi Warga Jaga Kamtibmas.

Kapolsek Maulafa Hadiri Jumat Curhat Polda NTT di Sikumana, Ajak Partisipasi Warga Jaga Kamtibmas.

Tribratanewskupangkota.com Dalam rangka mendekatkan diri dengan masyarakat, Polda NTT menggelar program Jumat Curhat yang berlangsung di halaman SMA Negeri 6 Kota Kupang, Jumat (14/11/2025). Kegiatan yang mengusung tema "Bapak, Mama, Basodara Mari Sampaikan Permasalahan, Kritik, Saran, dan Masukan Langsung Kepada Bapak Kapolda NTT" ini dihadiri oleh sejumlah perwira dan Bintara Polda NTT dan Polsek Maulafa.

 

Acara yang dipimpin oleh AKBP Helen Pattikawa selaku Kabag Infolog Birolog Polda NTT ini, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Lurah, perwakilan LPM, dan RT Kelurahan Sikumana, serta Kepala Sekolah, para guru dan siswa SMA Negeri 6 Kota Kupang. 

Kepala Sekolah Hendrikus Hati, S.Pd., M.M, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya karena sekolahnya terpilih sebagai tuan rumah dan mendorong masyarakat, untuk menyampaikan unek-unek secara langsung kepada pihak kepolisian.

 

Dalam sesi tanya jawab, Ketua LPM Kelurahan Sikumana, David Plaikol, menyoroti tingginya tingkat kerawanan di wilayah RT. 23, terutama pada malam hari. "Sering terjadi tawuran antar pemuda, adu jotos, dan aktivitas yang mengganggu keamanan. Bahkan pada jam sekolah, masih ditemukan siswa berkeliaran di luar," ujarnya. Ia mendorong peningkatan patroli malam dan kerja sama semua pihak untuk melakukan sosialisasi bahaya pergaulan bebas, miras, narkoba, dan HIV.

 

Hal senada disampaikan Ketua RT. 23, Nitanel Selan, yang meminta perhatian serius terhadap masalah siswa yang bolos sekolah. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kapolda NTT atas bantuan dua unit sumur bor yang sangat bermanfaat bagi warga.

 

Dari pihak guru, Sofia Hengkoil meminta dukungan kepolisian untuk menertibkan siswa yang berkeliaran di luar sekolah, dan mengawasi kegiatan malam hari yang berpotensi mempengaruhi siswa.

Ketua OSIS SMA Negeri 6 Kota Kupang, Karisma Naifanu, menanyakan langkah tepat untuk mengatasi pergaulan bebas di kalangan siswa. Sementara seorang siswa bernama Kasih, menanyakan persyaratan dan langkah awal untuk mendaftar menjadi anggota Polri, menunjukkan minat generasi muda pada institusi kepolisian.

 

Menanggapi berbagai keluhan tersebut, AKBP Helen Pattikawa menegaskan bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama. "Upaya pencegahan harus dilakukan secara kolaboratif oleh orang tua, sekolah, dan masyarakat. Kami imbau sekolah segera laporkan jika ada potensi gangguan yang melibatkan siswa," tegasnya.

 

IPTU Jeremias Sai dari Ditintelkam Polda NTT, memaparkan mekanisme perizinan keramaian, sementara AKP Deddy S. Karimoy dari Biro SDM Polda NTT memberikan informasi lengkap tentang pendaftaran Polri melalui situs resmi https://penerimaan.polri.go.id.

 

Sebagai bentuk komitmen terhadap akuntabilitas, Kompol Yance Seran dari Bidpropam memperkenalkan aplikasi "Polri Lapor". "Jika ada anggota yang berbuat onar, laporkan melalui barcode aplikasi ini. Laporan akan kami tindaklanjuti secara internal dan jika terbukti, sanksi tegas akan diberikan," pungkasnya.

 

Kapolsek Maulafa, AKP Fery Nur Alamsyah, S.H, mengonfirmasi bahwa masalah yang diangkat warga telah menjadi perhatiannya. "Kami sudah beberapa kali menangani aksi tarung bebas di depan SMA Negeri 6 dan, untuk menciptakan kamtibmas, patroli rutin kami lakukan setiap Malam Minggu," jelasnya.

AKP Fery juga mengajak partisipasi semua warga untuk menjaga kamtibmas di lingkungan masing-masing, serta tidak mengkonsusi miras dan semua kegiatan hajatan masyarakat baik itu pesta maupun syukuran wajib berhenti pukul 00.00 Wita, sehingga bisa mencegah terjadinya gangguan kamtibmas dan tindak pidana.

 

Kegiatan Jumat Curhat ini diakhiri dengan harapan dapat memperkuat sinergi antara Polri dan masyarakat dalam menciptakan kamtibmas yang kondusif. Seluruh rangkaian acara berlangsung aman dan lancar di bawah pengawasan langsung personel Polsek Maulafa. (DL)