Kapolresta Kupang Kota Gelar Audiensi dengan PMKRI, Bahas Kasus Bunuh Diri dan E-Tilang.

Tribratanewskupangkota.com - Dalam upaya menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat di Kota Kupang, Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol. Aldinan R.J.H Manurung, S.H., S.I.K., M.Si, mengadakan audiensi bersama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kota Kupang. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (22/1/2025) sore di Ruangan Satuan Intelkam ini, membahas 2 (dua) isu utama, yaitu maraknya kasus bunuh diri di Provinsi NTT khususnya di Kota Kupang dan penerapan E-Tilang atau Tilang Elektronik menggunakan kamera pengawas CCTV.
Ketua Presidium PMKRI Kota Kupang dalam kegiatan tersebut, mengangkat dua isu penting yang menjadi perhatian PMKRI, yaitu terkait dengan maraknya kasus bunuh diri yang akhir-akhir ini sering terjadi di Kota Kupang, serta pembahasan mengenai E-Tilang. "Mengenai hal-hal tersebut kami ingin mendengar tanggapan dari Bapak Kapolresta Kupang Kota," tanya Dilliyon Heton.
Menanggapi hal tersebut Kapolresta Kupang Kota menegaskan, bahwa maraknya kasus bunuh diri yang terjadi di Kota Kupang menjadi perhatian serius, dan mengimbau masyarakat untuk saling peduli. "Mari kita saling mengingatkan dan membantu mereka yang sedang mengalami depresi. Jangan biarkan mereka merasa sendiri," ujarnya.
Mantan Kapolres Kupang ini juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan konten sensitif terkait bunuh diri. "Sekali tersebar, konten itu sulit dihapus dan hanya memicu dampak negatif," tambahnya.
Terkait E-Tilang, Kapolresta menjelaskan bahwa sistem ini bertujuan menciptakan budaya tertib berlalu lintas. “Pelanggaran akan terdeteksi oleh kamera di lokasi-lokasi strategis, dan surat tilang akan dikirim langsung ke rumah pelanggar,” jelasnya.
Kombes Aldinan Manurung berharap, E-Tilang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan berkendara. “Hal ini dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menjadi budaya tertib dalam berlalu lintas, sehingga semua pengendara selamat sampai di tujuan” sebut dia.
Pada kesempatan itu juga, Kasat Intelkam Akp Hariyono mengatakan, bahwa rentetan kasus bunuh diri yang terjadi belakangan ini terkesan tinggi, karena perhatian media sosial yang sangat masif. "Kami mengimbau masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial, terutama dalam menanggapi berita yang sensitif atau negatif. Saya juga ingin teman-teman (mahasiswa) agar saling membantu lakukan takedown akun dan komentar-komentar dari akun fake atau palsu yang dapat memprovokatif, khususnya pada kasus ini," pinta dia. (AH)