localhost/kupangkota,- Ribuan warga eks Timor-Timur melakukan aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur, Senin (25/9/2017).
Demi menjaga kelancaran aksi, Polres Kupang Kota menerjunkan 741 personil gabungan yang terdiri dari personil Polres Kupang Kota sebanyak 458 orang, personil BKO Ditsabhara Polda NTT sebanyak 90 orang,personil Satbrimob Polda NTT sebanyak 137 orang dan personil Bidokes Polda NTT sebanyak 6 orang.
Sebelum pelaksanaan pengamanan Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon CN, SH.M.Hum dalam pelaksanaan apel persiapan menegaskan kepada para personel yang terlibat dalam pengamanan tersebut untuk tetap bersikap humanis serta tidak terprovokosi dalam keadaan apapun,laksanakan pengamanan sesuai perosedur pengamanan serta jangan mudah terpancing emosi.
Aksi unjuk rasa di pimpin oleh mantan Wakil Panglima PPI Eurico Guterez selaku Ketua Untas ( Uni Timor Aswain) dengan jumlah massa diperkirakan berjumlah sekitar 2000 orang yang berasal dari 13 Kabupaten Eks Propinsi Timor - Timur dengan elemen mantan – mantan Milisi daerah tersebut.
Pelaksanaan unjuk rasa dengan menggunakan peralatan diantaranya pengeras suara, lima bendera Merah Putih, beberapa poster yang bertuliskan “18 tahun kami menderita tidak diperhatikan pemerintah”, “Kami anak bangsa yang setia NKRI dan kami bukan penghianat”, “Kami datang bukan sebagai pengemis tapi kami datang sebagai anak bangsa”, dan “Sekarang kami ingin kejelasan sebagai warga negara eks pejuang, kami bukan penentang”
Sebanyak 50 orang perwakilan massa aksi melakukan dialog bersama Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya dan unsur Forkopimda NTT di ruang rapat dan dalam kegiatan dialog diakhiri dengan penandatanganan surat pernyataan dukungan Pemerintah NTT untuk memperjuangkan hak- hak pejuang eks Provinsi Timor- Timur.
Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya bersama unsur Forkopimda NTT beserta perwakilan masa aksi menemui masa aksi dan menyampaikan bahwa akan menindaklanjuti apa yang menjadi aspirasi dari masa aksi dan akan bersurat kepada Presiden Republik Indonesia, “ Kami akan mengutus salah satu pejabat Pemerintah Provinsi NTT untuk mengantar langsung ke Pemerintah Pusat” ujar Gubernur.
Aksi unjuk rasa dilakukan oleh kelompok masyarakat eks Timor-Timur yang tergabung dalam Uni Timor Aswa'in (UNTAS) dipantau langsung oleh kapolda NTT Irjen Pol Drs Agung Sabar Santoso, SH,MH yang berakhir pada pukul 13.45 Wita berjalan aman dan terkendali.