Depresi Soal Asmara, Pria Asal Soe Gantung Diri Gunakan Tali Nilon

Depresi Soal Asmara, Pria Asal Soe Gantung Diri Gunakan Tali Nilon

Tribratanewskupangkota.com - Seorang pria asal Kota Soe, Kabupaten TTS, ditemukan tewas gantung diri dengan menggunakan tali nilon, di teras belakang rumah, yang beralamat di Jalan Mentimun, Kelurahan Bakunase 2, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Sabtu (10/2) malam. 

 

Korban dengan inisial DASB (23), Alamat Jalan Soekarno, Kelurahan Taubneno, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten TTS tersebut, diketahui berdasarkan keterangan saksi, yang juga kakak perempuan kandung dari ibu korban, BMB (55) bahwa korban mengalami depresi, dimana selalu bertingkah aneh, yang di sebabkan hubungan asrama dengan pacarnya. 

 

"Korban sepertinya alami depresi, dan selalu bertingkah laku aneh setiap hari, akibat ada suatu permasalahan dengan pacarnya, serta kurangnya perhatian dari orang tua kandung yang berada di Timor Leste," ungkap saksi kepada anggota piket Polsek Oebobo. 

 

Berdasarkan keterangan FPKBP (15), yang juga sepupu kandung korban, sekitar pukul 20.45 Wita, iya baru pulang, dan sampai di rumah, langsung menuju ke teras belakang, kemudian dilihatnya ada yang janggal, karena ada celana yang tergantung, setelah menyalakan senter Handphone, iya terkejut melihat korban sementara tergatung, dengan kondisi leher korban terikat menggunakan tali nilon berwarna putih. 

 

Kapolsek Oebobo AKP Ricky Dally, S.H, yang dihubungi tribratanewskupangkota.com menerangkan, pukul 21.20 Wita, anggota piket SPKT Polsek Oebobo mendapat laporan, dan langsung menuju Ke TKP. 

 

"Benar, ada kejadian warga gantung diri di Kelurahan Bakunase 2. Berdasarkan laporan dari warga, piket SPKT langsung segera ke TKP," ungkap Kapolsek. 

 

Diungkapnya lagi, sesampai di TKP, anggota langsung mengamankan TKP, dan mengambil gambar, lalu setelah di periksa korban masih bisa diselamatkan, sehingga anggota bersama warga langsung segera menurunkan korban dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kupang, dengan gunakan mobil patroli Polsek Oebobo. 

"Segera setelah dievakuasi ke RSB, korban langsung ditangani oleh dokter jaga bersama tim medis lainnya, dan sekitar 20 menit kemudian, dokter katakan korban sudah meninggal dunia," ujar AKP Ricky Dally. 

 

Diterangkan Kapolsek lagi, kedua orang saksi (BMB dan FPKBP) sudah dimintai keterangan oleh penyidik. Sedangkan untuk olah TKP dilakukan oleh piket Inafis Polresta Kupang Kota bersama Unit Reskrim Polsek Oebobo. 

 

"Saksi-saksi sudah di BAP, dan penyidik juga sudah olah TKP. Sedangkan untuk jenasah korban, dilakukan visum luar (pemeriksaan tubuh bagian luar), guna diketahui sebab meninggal dunia, atau adanya tanda-tanda kekerasan, dan atas permintaan keluarga korban kepada polisi untuk tidak dilakukan otopsi," pungkas orang nomor satu di Polsek Oebobo itu. (AN)